Tuesday, 14 April 2015

Mengenal Proses Melahirkan Melalui Gentle Birth

Mengenal Proses Melahirkan Melalui Gentle Birth

Proses melahirkan terhadap rata rata jadi momok tersendiri di dalam benak tiap-tiap perempuan. Kekhawatiran terjadinya komplikasi, posisi bayi yg sungsang, rasa sakit yg tak tertahankan, pula segala penanganan medis yg sanggup memunculkan trauma, seakan telah jadi sesuatu yg dianggap wajar.

Padahal, persalinan bakal dilalui cream pemutih wajah bersama metode yg jauh lebih menyenangkan maka meminimalisir trauma baik bagi sang ibu ataupun si jabang bayi. Jauh sebelum kita mengenal metode melahirkan dengan cara trendi yg dipersenjatai bersama peralatan medis modern, melahirkan sejatinya ialah proses alami yg telah jadi sektor dari insting satu orang perempuan.

Di dalam web resmi Gentle Birth Indonesia, mereka menjelaskan percakapan antara Liz Sinclair bersama pasangan Dewi Lestari & Reza Gunawan, yg menjalankan proses melahirkan dengan cara alami kepada kelahiran anak ke-2, Atisha Prajna Tiara. Kepada kelahiran anak pertamanya, Dewi melahirkan lewat proses caesar di satu buah rumah sakit di Bandung.
Proses melahirkan yg dikasih tenggat diwaktu & keadaan di area yg tak kondusif, menghadirkan rasa tak nyaman maka pembukaan pula berlangsung lambat. Dokter juga hasilnya menawari operasi caesar dikarenakan tiada bukaan lebih lanjut.
Proses melahirkan yg sarat bakal tekanan & intervensi medis, nyata-nyatanya meninggalkan trauma tersendiri dalam diri Dewi tidak dengan dirinya sadari. Berbekal pengalaman itu, kepada kehamilan ke-2 Dewi memutuskan mau laksanakan persalinan yg memang lah tidak sama.
Dari situlah pasangan ini memutuskan utk menuntut ilmu lebih dalam berkenaan metode persalinan alami. Menurut Reza, dengan cara alamiah badan manusia mempunyai tidak sedikit mekanisme termasuk juga hormonal yg dapat memudahkan proses persalinan.

Mekanisme-mekanisme itu cuma terjadi dalam keadaan serba alamiah, contohnya mesti berjalan di area yg slow, hangat & tak terlampaui jelas, pula cuma dikelilingi oleh beberapa orang tertentu yg mempunyai kedekatan dengan cara intim dgn sang ibu. Sementara persalinan canggih yg kita ketahui dilakukan di rumah sakit dalam keadaan hiruk pikuk & jelas benderang. Kadang jadi lebih susah lantaran sejumlah orang asing yg ke luar masuk lokasi persalinan maka memunculkan rasa tak nyaman bagi sang ibu.
Reza serta memaparkan ide “medan energi persalinan” yg dijelaskan oleh Elena, produsen film dokumenter Birth as We Know It. Saat satu orang wanita berproses buat melahirkan, ada semacam medan energi yg mengelilinginya & seluruhnya orang yg berada di dalam medan energi tersebut dapat terpengaruh, seolah masuk ke dalam kesadaran yg tidak sama. Jelasnya medan energi ini lebih bisa saja terasa dikala persalinan berlangsung di rumah dibanding di rumah sakit.
Dirinya mempraktikkan sendiri proses persalinan alami ini lewat metode water birth yg dilakukan di rumah mereka, tidak dengan kezia skin expert didampingi oleh bidan. Waktu berada dalam air, menurut Dewi sensasi dorongan itu tak terasa menyakitkan.

Tiga puluh menit sesudah mereka berdua masuk ke dalam air, bayi Atisha pula meluncur ke luar & segera diringkus oleh Reza. Dgn mengikuti insting alaminya, Dewi sukses lewat proses persalinan tidak dengan kesusahan yg berarti, bahkan tidak dengan disertai adanya sobekan.
Metode gentle birth sendiri sebetulnya bukan metode baru. Tidak Hanya dgn metode persalinan di dalam air, gentle birth bisa juga dilakukan dalam posisi berjongkok ataupun menungging. Posisi ini amat sangat memudahkan bagi sang ibu ataupun bayi utk menemukan jalan lahir lantaran dibantu oleh daya gravitasi. Sedangkan di rumah sakit keadaannya lebih susah lantaran sang ibu berada dalam posisi berbaring bersama kaki terangkat ke atas.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive